MODEL LAYANAN PEMBELAJARAN MASYARAKAT MELALUI KLINIK LITERASI

[ Download Lampiran ]
Buta aksara
di Indonesia masih tergolong tinggi, sebagaimana Data Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan menunjukkan sekitar 2,07 persen atau 3,4 juta orang belum
mengenal huruf dan mampu membaca. Angka buta huruf tersebut, tersebar di
seluruh provinsi. Antaranews, Senin (11/9/2017 dan diakses 27 Januari 2019).
Sulawesi Selatan berada pada tingkat ke 6 terbanyak dari data nasional dengan
total 252.768 jiwa. Jumlah tersebut tersebar di beberapa kabupaten kota, yakni;
Toraja Utara 34.344 jiwa, Bone 22.783, Bantaeng sebanyak 21.824, Wajo 18.356
dan peringkat ke lima adalah Kab. Gowa dengan total buta huruf sebanyak 17,914
jiwa.
Program
Pemberantasan Buta Aksara, sebetulnya sudah berjalan sejak jaman kemerdekaan,
namun dalam perjalanannya terjadi pasang surut, bahkan dalam sejarahnya negara
Indonesia pernah memproklamirkan 2 bebas 3 buta. Tetapi karena tidak
dipergunakan ketrampilannya menyebabkan banyak yang menjadi buta kembali.
Strategi
penyelenggaraan program pemberantasan buta aksara yang telah dilaksanakan oleh
pemerintah, antara lain: Memprioritaskan pemberantasan buta aksara di provinsi
dan kabupaten yang tinggi angka buta aksarannya, menerapkan sistem blok,
pendekatan vertikal melalui penggunaan struktur pemerintahan. Menerapkan
pendekatan horisontal melalui kerjasama dengan berbagai organisasi
nonpemerintah, Kerjasama dengan Perguruan Tinggi, Mengintegrasikan program pemberantasan
buta aksara dengan program program pemberantasan kemiskinan atau program lain
yang relevan. Jenis program yang dilakukan, antara lain Pemberantasan Buta
Aksara dasar, keaksaraan fungsional, keaksaraan usaha mandiri dan saat ini
dikembangkan sistem multi keaksaraan.
Penyelenggaraan
program keaksaraan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah melalui berbagai
strategi telah berhasil mengurangi jumlah sasaran yang tersebar di berbagai
pelosok daerah. Walaupun demikian, masih tersisah penduduk yang belum mampu
baca tulis dan berhitung di beberapa daerah terutama di Sulawesi Selatan
sebagai penyumbang angka buta huruf terbesar ke enam di Indonesia. Sebaran
penduduk buta huruf di Sulawesi Selatan pada umumnya berada di pedesaan.
Dilihat dari
sebaran wilayahnya, tergambar bahwa persentase penduduk usia 7-18 tahun yang
tidak bersekolah daerah pedesaan lebih tinggi dibandingkan daerah perkotaan. Di
daerah pedesaan persentase penduduk yang tidak pernah/belum sekolah dan tidak
bersekolah lagi 3 tercatat sebesar 9,70 persen, sedikit lebih tinggi
dibandingkan perkotaan yang mencapai 8,26 persen. Tingginya jumlah penduduk
yang tidak bersekolah di daerah pedesaan dimungkinkan disebabkan oleh
program-program pendidikan yang diselenggarakan pemerintah lebih menunjukkan hasil
di daerah perkotaan dibandingkan pedesaan.
Bahan Ajar
Galeri Photo
Forum
- Jadwal Belajar dari Rumah TVRI di Libur Lebaran 27 Mei 2020 👤 11
- Masuk SMP, Calon Siswa di Karangasem Diregistrasikan Kasek SD 👤 3
- Edukasi Penyakit Parasit Hewan Ideal untuk Anak Usia Dini 👤 2
- Siapkan Skema New Galib, Representatif Kota Mojokerto Gelar PPDB Seumumnya Online 👤 2
- IGTKI Bali Salurkan Donasi Guna Guru TK se-Bali 👤 2